Sifat Sifat Keperiodikan Unsur beserta Penjelasannya
Sifat Keperiodikan Unsur
Berikut Sifat Keperiodikan Unsur dalam Sistem Periodik
Jari-Jari Atom
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar.
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.
Pada gambar di atas terlihat bahwa dalam satu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas,kulit elektron semakin kecil. Dalam satu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil.
Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin bertambah sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elektron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron semakin kuat.
Energi Ionisasi
(g) + e– Ei-1
(g) → M2+(g) + e– Ei-2
Atom Na akan kehilangan elektron dan kelebihan satu muatan positif, atau
dengan kata lain atom Na berubah menjadi ion Na+. Peristiwa yang terjadi pada
atom ini diperlukan energi, karena terjadinya perubahan kedudukan elektron.
atom-atom ini juga mempunyai lebih dari satu energi ionisasi. Bila pelepasan
melibatkan elektron pertama, disebut EI pertama, dan jika elektron kedua yang
terlibat disebut EI kedua, dan seterusnya.
E. ionisasi 1 : Na (g) + E1 → Na+
(g) + e–
E. ionisasi 2 : Na+
(g) + E2 → Na2+ (g) + e–
Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan jumlah elektron valensi
atau muatan inti.
semakin besar. Semakin besar muatan inti, energi ionsasi cenderung akan
semakin besar.
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang.
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.
Secara umum, keteraturan energi ionisasi (EI) dalam sistem periodik adalah
sebagai berikut:
menunjukkan bahwa semakin sulit melepaskan elektron berikutnya.
Keadaan ini dikarenakan semakin dekatnya elektron dengan inti atom
sehingga semakin kuatnya gaya tarik-menarik inti terhadap elektron.
kanan, searah dengan meningkatnya nomor atom. Hal ini dikarenakan kulit
valensinya tetap sementara muatan inti bertambah positif sehingga volume
inti atom meningkat dan nilai jari-jari atom berkurang.
searah meningkatnya nomor atom. Hal ini dikarenakan muatan inti
bertambah positif sehingga kulit atom bertambah (volume bertambah) dan
nilai jari-jari atom meningkat. Keadaan ini menyebabkan gaya tarik-menarik
inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Akibatnya, EI semakin
berkurang.
golongan unsur yang lain. Hal itu terjadi karena konfigurasinya yang penuh
pada kulit terluar yang membuatnya stabil. Kestabilan ini disebabkan atomatom gas mulia memiliki elektron valensi paling banyak (8 elektron). Oleh
karena itu, untuk mengeluarkan elektron valensi dari atom gas mulia
memerlukan EI yang sangat besar.
Afinitas Elektron
dalam wujud gas pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk ion
negatif.
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil.
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.
Penjelasan:
Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan
dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang terbentuk tidak stabil, energi
diperlukan/diserap dinyatakan dengan tanda positif (+). Kecenderungan dalam
afinitas elektron lebih bervariasi dibandingkan dengan energi ionisasi.
Keelektronegatifan
elektron dalam suatu molekul senyawa. Keelektronegatifan adalah besaraan
tendensi (kecenderungan) suatu atom untuk menarik elektron.
keelektrogenatifan bersifat relatif (berupa harga perbandingan suatu atom
terhadap atom yang lain). Salah satu definisi kelektronegatifan adalah definisi
Pauling yang menghasilkan data skala kuantitatif.
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin
berkurang - Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin
bertambah.
Penjelasan : Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan/membandingkan
keelektronegatifan unsur-unsur. Energi ionisasi dan afinitas elektron
berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik
elektron semakin besar energi ionisasi, juga semakin besar (semakin
negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai
energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan mempunyai
keelektronegatifan yang besar.
Sifat Logam Dan Nonlogam
logam dan nonlogam dalam sistem periodik unsur adalah sebagai berikut :
- Dari kiri ke kanan dalam satu periode,sifat logam berkurang, sedangkan
sifat nonlogamnya bertambah - Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah,
sedangkan sifat nonlogam berkurang.
Kereaktifan (Kemudahan Berekasi)
menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA
(logam alkali), sedangkan nonlogam yang paling reaktif adalah golongan
VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode,mula-mula kerekatifan
menurun kemudian bertambah hingga ke golongan VIIA. Golongan VIIIA
tidak reaktif