Rasanya Gas Air Mata

Rasanya Gas Air Mata

Rasanya Gas Air Mata – Dalam Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, penggunaan gas air mata oleh pihak kepolisian disebut-sebut sebagai penyebab para suporter panik dan saling berdesak-desakan hingga terinjak-injak dan meninggal dunia.

Dikutip dari laman Britannica, gas air mata mulanya digunakan sewaktu Perang Dunia. Healthline menyebut bahwa gas air mata pertama kali ditemukan oleh dua ilmuwan Amerika pada tahun 1928.

Sebab gas ini tergolong tidak mematikan untuk peperangan, tetapi cukup ampuh untuk melemahkan pertahanan pemberontak, gas air mata mulai diadopsi dan digunakan oleh Militer Amerika untuk menangani kerusuhan pada tahun 1959.

Kandungan Gas Air Mata

Walaupun disebut gas air mata, situs Healthline mengungkapkan bahwa alat ini bukanlah gas, melainkan bubuk bertekanan tinggi yang dapat menciptakan kabut sata ditembakkan.

Komponen kimia yang biasa digunakan untuk membuat gas air mata adalah 2-chlorobenzalmalononitrile atau Gas CS. 

Adapun senyawa lain yang digunakan adalah bromoaseton, benzil bromida, ethyl bromoacetate, xylyl bromide, dibenzoxazepine (Gas CR), dan chloroacetophenone (Gas CN).

Dikutip dari Healthline, bahan-bahan kimia dalam gas air mata tersebut akan mengikat beberapa reseptor sakit pada tubuh sehingga timbul rasa kesakitan pada orang yang terpapar.

Kendati demikian, tingkat kesakitan atau keparahan gas air mata biasanya ditentukan oleh tiga faktor, yaitu seberapa dekat Anda dengan titik tembakan gas, apakah tembakan berlangsung di area terbuka atau tertutup, dan apakah Anda telah memiliki kondisi buruk sebelumnya.

Rasanya Gas Air Mata

Rasanya Gas Air Mata


Secara umum, Healthline menyebutkan bahwa penggunaan gas air mata dapat melukai tiga bagian tubuh, yaitu mata, organ pernapasan, dan kulit. Apabila terkena mata, gas ini dapat menyebabkan pandangan kabur, rasa terbakar di mata, kebutaan sementara, hingga kebutaan total apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Pada organ pernapasan, gas air mata menyebabkan orang yang terpapar kesulitan bernafas, sesak dada, mual-mual, batuk, hingga perasaan terbakar pada hidung dan tenggorokan.

Sementara itu, bila gas air mata mengenai kulit besar potensi menimbulkan gatal-gatal, kulit melepuh, hingga luka bakar akibat bahan kimia.

Itulah beberapa efek samping penggunaan gas air mata yang dapat melukai seseorang hingga jangka panjang. Oleh karena itu, FIFA dalam aturannya, Stadium Safety and Security Regulation, menjelaskan bahwa crowd control gas, seperti gas air mata, tidak boleh digunakan oleh aparat di sekitar area pertandingan.

Penggunaan gas air mata sebagai alat “pengontrol massa” telah meluas di berbagai negara. Dalam pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, polisi diketahui menggunakan gas air mata di dalam stadion, meski bertentangan dengan aturan FIFA.

Gas air mata diklasifikasikan sebagai senjata kimia secara internasional dan dilarang penggunaannya di saat perang.

Atas alasan ini, para penentang penggunaan gas air mata telah mempertanyakan penggunaannya oleh aparat dalam mengatasi protes di jalanan dan berkata akibatnya dapat berbahaya.

Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Malaysia: Kami Siap Beri Bantuan Apa Pun

Sementara kepolisian pada umumnya menganggap gas air mata lebih aman ketimbang kekerasan dan senjata api.

Apa itu gas air mata? Meski namanya gas, tapi gas air mata sesungguhnya berbentuk cairan. Cairan dalam suhu ruangan ini dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga berbentuk aerosol.

Ketika ditembakkan, partikel-partikel solid akan tersebar ke udara dalam bentuk kepulan asap.

Gas air mata bekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir di mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Pada dasarnya bagian-bagian tubuh yang bertanggung jawab untuk penyerapan dan eksresi.

Ada banyak jenis gas air mata. Yang paling umum adalah gas CS, atau nama panjangnya: o-chlorobenzylidene malononitrile. Nama CS diambil dari inisial penemunya, Corson dan Staughton.

Gas air mata biasanya ditembakkan dari tabung untuk membubarkan kerumunan atau sekelompok besar orang yang dianggap sebagai ancaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button